Selasa, 06 September 2011

Program Wajib Membaca Al-Qur'an di Gereja

Sebuah gereja mengadakan program yang berskala nasional dimana para jemaat kristen membaca terjemahan Al'Qur'an dengan menggunakan bahasa Inggris, program ini diharapkan bisa meningkatkan hubungan antara kristen dan islam. Program ini dipelopori oleh gereja di Atlanta, Amerika. Mereka berusaha mengupayakan untuk meningkatkan hubungan.

Program ini berasal dari Alkitab kristus yang memerintahkan "Kasihanilah Sesamamu" dan program studi ini diberi nama "Yesus Diantara Qur'an" kegiatan ini diselenggarakan di Memorial Drive Presbyterian Church, Houston.

"Pada tahun 2001, sebagaimana mayoritas orang Amerika Serikat, kami disadarkan bersama kehadiran Islam di dunia serta di Amerika," ucap Jon Stallsmith, satu orang pelayan di Grace Fellowship Church, yang memprakarsai program "Yesus di antara Qur'an" beberapa tahun silam.
"Yesus berkata sebenarnya kita wajib mengasihi sesama kita. Kita tak boleh melakukannya tanpa mengadakan hubungan bersama mereka."

Menurut beberapa pendapat yang diselenggarakan dari Pew Forum. Penduduk Amerika Serikat yang mempunyai pengetahuan yang baik mengenai islam hanya sekitar 30% dan lebih dari separuhnya belum mempunyai pandangan yang cukup bahkan banyak yang tidak mengetahui sama sekali mengenai iman islam.

Program ini diselenggarakan berbarengan dengan hebohnya rancangan pembakaran Al-Qur'an dan kontroversi akan diadakannya masjid di Ground Zero, Sebagian masyarakat kristen yang menganggap bahwa Al-Qur'an adalah kitab iblis. Mereka mengganggap tak bisa hidup berdampingan dengan kaum islam. dengan berbagai alasan program inipun menuai kontroversi yang hebat di kalangan umat kristen.

"Perkembangan politik belakangan ini dan kenyataan sebenarnya kita sedang berperang di dua negara Muslim mestinya mempertajam maksud kita buat memahami akan mereka (Islam)," ucap Stallsmith.

"Kami menginginkan mendapatkan perdamaian, rekonsiliasi di antara cara memahami Kitab Suci tentang Yesus."

Menurutnya, Yesus di antara Qur'an menawarkan titik temu untuk Kristen serta Muslim. Lewat program studi ini, jemaat di kota-kota besar semacam Atlanta, Seattle serta Detroit hendak dimungkinkan buat menjangkau masyarakat Muslim setempat, khususnya para pengungsi.

Selain program "Yesus di antara Qur'an" Para pimpinan Gereja di Amerika bulan Juni,  akan mengadakan pertemuan-pertemuan membaca Al Qur’an dan Telaah Buku-Buku agama lainnya dengan tujuan untuk menghadapi fanatisme anti Islam dan memperluas hubungan antar pengikut berbagai macama agama.

Dalam rangka pelaksanaan proyek ini, para pemimpin Gereja Katedral Washington bersama dengan 50 Gereja lainnya dari 26 negara bagian lainnya di Amerika akan menjadi tuan rumah dalam acara majlis membaca Al Qur’an ini.

Wilton Ghadi presiden Washington Foundation antar agama di Washington menyatakan: rencana nasional ini akan diadakan bekerjasama dengan para pemimpin agama untuk menghadapi fanatisme anti Islam dan presepsi negatif terhadap umat Islam.

Referensi:
http://www.iqna.ir/ma/news_detail.php?ProdID=794946
http://argakencana.blogspot.com/2010/11/gereja-dengan-program-wajib-membaca-al.html

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan komentar!!!